Saturday, June 17, 2017

,

The Gamers - Sashi Kirana


Judul: The Gamers
Penulis: Sashi Kirana
Penyunting: Maskur Priatna
Desain sampul: Rumah Desain
Penerbit: Bintang Media


Blurb:

Ghani adalah tipikal cowok populer yang biasa kitatemukan di sekolah. Dengan perempuan berputar mengitarinya, teman-teman sepermainan yang kerap mengikuti aksi gilanya, dan kebiasaannya untuk menebar pesona, Ghani berusaha mendapatkan hati Laura, perempuan yang menolaknya mentah-mentah.


Laura adalah tipikal cewek aneh yang biasa kita temukan di sekolah. Bedanya, Laura kadang terlihat dengan setumpuk kartu di dalam tas atau lokernya. la Juga lebih suka menyendiri dan menghilang dari pandangan. 

lni bukan sekadar pembalasan dendam Ghani ke Laura. lni jauh lebih rumit dan tidak sesederhana itu.


The Gamers bercerita tentang Laura yang punya dendam kesumat sama Ghani, si cowok hits yang ganteng, lucu, dikelilingi cewek-cewek, dan... punya masa lalu kelam. 

Ok, lanjut.

Laura kesel banget sama Ghani karena singkatnya, dulu Laura sama Ghani itu temenan gitu, lumayan deket. Eh, tahunya, Laura cuma 'target' Ghani doang, buat dipacarin abis itu dicampakkan.


Waktu Ghani nembak Laura di depan banyak orang, Laura nolak si Ghani. Patahlah hati Ghani.

Ea.

Tapi serius, soalnya, menurut Ghani, waktu mereka temenan itu, lama-lama Ghani jadi beneran suka sama si Laura.

Nah, tapi karena si Ghani gengsi buat ngakuin dan merasa malu udah ditolak mateng-mateng mentah-mentah sama Laura, Ghani pun nyebarin gosip kalau Laura main judi, gara-gara Laura suka bawa-bawa kartu tarot.

Sebenarnya, Laura itu bawa kartu tarot karena dia punya semacam kemampuan meramal gitu. Nah, dari sinilah dia bertemu satu tokoh lain, siapakah diaaa?

Jeng.. jeng...

Kendra!

Jadi, Laura nemuin website tarot gitu, Terus dia kenalan sama orang di sana, namanya Kendra. Eh, ternyata Kendra ini kakak kelasnya Laura di sekolah! 




Dan yang lebih membuktikan bahwa dunia ini kecil adalah... ternyata Kendra itu... jengjengjengg.... gadeng. Baca aja sendiri, nanti sop iler.

Nah, intinya sih, secara garis besar, cerita ini tentang Ghani yang berusaha deketin Laura lagi. Gitu.

Awalnya sih, cuma target doang, tapi... ya lama-lama, gitu deh. Wkwk. (Oke, saya ngomong apa.)

Ya udah lah, ayo langsung bahas bukunya aja! : D

Jadi sebenernya saya udah pengin baca versi cetak The Gamers dari lamaaa banget. Saya inget banget, waktu itu saya baca The Gamers di Wattpad waktu bulan puasa sekitar dua atau tiga tahun yang lalu, dan pas baca novelnya juga bulan puasa (penting banget).

Waktu baca di Wattpad, saya memutuskan kalau ini cerita TPB favorit saya. (TPB itu nama series yang dibikin Sashi di Wattpad. Waktu itu pernah sih, dikasih tahu TPB itu artinya apa, tapi saya lupa. Hehe. Maafkan ya.)

Maksud saya, ceritanya enggak muter-muter dan enggak terlalu drama juga. 

Jadi, waktu pertama kali The Gamers terbit (bukan sama penerbit yang ini), saya udah pengin beli. Tapi ketinggalan PO. Eh, terus ternyata, Sashi narik naskahnya dari penerbit itu, dan akhirnya saya memutuskan buat nunggu keluar terbitan Bintang Media-nya. Emang udah keluar dari lama sih, tapi saya baru sempet beli dan baca sekarang.

FYI aja, ini buku cetak Sashi pertama yang saya beli, dan saya cukup penasaran. Saya udah ngikutin Sashi dari zaman dulu banget di Wattpad. Saya bahkan pernah baca cerita pertama Sashi yang di-post di Wattpad (judulnya It's Not Too Late kalau enggak salah. Saya juga masih inget dulu ada Sidekick, The Bet, Backfire, dan apa lagi ya... pokoknya seinget saya dulu saya baca semuanya kok wkkw. Sekarang cerita-cerita lamanya itu udah dihapus). Dan saya bisa melihat perkembangan tulisan Sashi. Tulisannya makin ke sini makin rapi, dan jadi lebih suka nulis pakai sudut pandang orang ketiga (eh, iya kan ya... saya sok tahu banget, wkwk).

Oke, balik lagi ke The Gamers.

Saya menyelesaikan buku ini enggak sampai sehari karena emang ceritanya enggak panjang-panjang banget. 

Saya kebetulan ngeh kalau banyak adegan-adegan di Wattpad yang dihilangin di versi novelnya yang sebenarnya enggak apa-apa, tapi jadi ada yang janggal (nanti saya jelasin).

Kalau penulisan Sashi sendiri, cukup rapi. Saya jarang sekali menemukan typo, palingan hanya satu atau dua dan itu juga sepele. Contohnya seperti ini:


kurang titik, hehe.



itu huruf G di 'gue' harusnya enggak besar, kan?



Selain itu bahasa yang digunakan Sashi juga enak dibaca.

Kemudian, yang saya suka lagi dari buku ini adalah, dialog antara Laura dan Ghani kadang cukup menghibur.

Pandangan Ghani langsung kembali terarah pada Laura. "Tapi pas lagi nggak ada gue, nanti nggak ada yang jagain lo, Rel."


"Dengan keberadaan lo di sekitar gue, gue malah merasa lebih nggak aman daripada sendirian," balas Laura.

Tapi, ada beberapa hal yang saya sayangkan dari buku ini. Misalnya, ada beberapa hal yang bikin saya bingung--kayak gini:




Kan Ghani bilang, kalau Laura marah, sebaiknya diberi waktu sendiri. Tapi kemudian, dia langsung ngejar Laura yang saat itu lagi marah.

Maksudnya apa ya, Mas....

Terus ada ini:


((btw itu 'disaat' harusnya 'di saat'))


Katanya Laura masuk band. Saya inget, yang versi Wattpad emang ada cerita Laura masuk band, tapi di novelnya enggak ada--cuma Ghani doang yang masuk. Jadi harusnya enggak usah ada tulisan Laura masuk band.

Nah soal band itu. Saya udah lupa sih, yang di Wattpad itu band-nya diceritain apa enggak, tapi kalau di novel, menurut saya masalah band itu kayak apa ya... tempelan banget. Toh juga enggak ada cerita tentang band dan masalah band itu juga enggak ngaruh ke alur cerita. Maksud saya, kalaupun masalah band itu dihapus dari cerita, juga enggak apa-apa. Enggak akan mempengaruhi alur cerita.

Sama ada satu bab yang bikin saya sangat bingung. Tapi karena ini mengandung spoiler, jadi saya sarankan, bagi siapa pun yang belum baca novel ini, untuk jangan scroll lagi. Okeoke. Tapi ya, kalau kalian belum baca dan enggak keberatan kena spoiler sih, silakan aja.

Oke, jadi ini batasnya ya. Dadah orang-orang anti spoiler!




Bab yang bikin saya bingung banget itu adalah bab Satu yang Terungkap. Jadi di bab ini tuh, dijelasin kalau ternyata Kendra kakaknya Laura. Jadi sebelum ayahnya Laura nikah sama ibunya Laura, ayahnya Laura ini nikah sama ibunya Kendra, abis Kendra lahir, mereka cerai.

Di awal bab, ceritanya Laura sedih karena dia tahu Kendra kakaknya dan Laura udah telanjur punya 'perasaan' ke Kendra. Tapi kita enggak dikasih tahu gimana caranya Laura bisa tahu kalau Kendra itu kakaknya. Dia cuma curhat-curhat aja ke Ghani sambil nangis.

Maksud saya, oke, mungkin Laura dikasih tahu sama neneknya, tapi kenapa baru sekarang? Harus ada alasannya dong kenapa neneknya baru ngasih tahu Laura sekarang?

Tapi saya pikir, "Oh ya udah lah ya, mungkin nanti dijelasin."

Kemudian, ada kejadian di mana Kendra ngomong sama Laura (dengan saksi mata Ghani). Jadi Kendra cerita gimana dia tahu bapak aslinya--dia lagi beres-beres barang dan nemu amplop coklat yang isinya foto-foto dan CD dia sama bapaknya.

Nah di situ, Laura motong ucapan Kendra. Minta langsung to the point aja. Abis itu si Kendra malah ngejelasin gimana dia awalnya kenal Laura dan intinya jelasin bahwa dia emang udah tahu Laura itu adiknya dia dan dia juga ngasih tahu alasan kenapa dia enggak ngasih tahu Laura.

Nah... masalahnya adalah...

Dari mana si Kendra tahu kalau Laura itu anak bapak aslinya? Tolong. Saya butuh penjelasan. 




Menurut saya di bab ini 'bolong-bolong'nya terasa banget.

Dan oh ya! Karena adegan-adegan yang ada di Wattpad lumayan banyak yang dipotong di versi novelnya, adegan sama Kendranya jadi kurang banyak. Jadinya pas Kendra meninggal tuh kesannya kayak... ya udah. Enggak berbekas gitu.

Jadi ya.. secara keseluruhan, sebenarnya cerita ini bagus. Rapi, dan enggak terlalu drama. Tapi karena banyak adegan yang dihilangkan dan kesannya jadi padat, saya justru enggak dapat saat-saat 'klimaks'-nya gitu. (Ya, saya sih yang enggak merasa dapet. Enggak tahu yang lain gimana). Jadi kesannya datar-datar aja, cuma kayak:

Laura kesel sama Ghani karena Ghani terus-terusan deketin Laura > Laura kenal Kendra > Ghani deket sama Kendra (awalnya buat tahu tentang Laura, lama-lama jadi deket beneran) > Laura terikat perjanjian dengan Ghani (yang 10 permintaan itu) > Ghani jadi lumayan deket sama Laura > Ketahuan kalau Kendra kakaknya Laura > Kendra meninggal > Ghani menguatkan Laura (?) > Laura tahu kalau awalnya Ghani cuma nargetin dia > Laura kecewa > Ghani minta maaf > Laura maafin > HTS-an tapi bahagia.

Jadi... klimaksnya di mana? Oke, bisa aja di bagian Kendra meninggal, tapi karena kayak yang saya bilang tadi, adegan sama Kendra enggak terlalu banyak. Jadi enggak berbekas dan ya.. biasa aja gitu.

Terus oke, bisa aja klimaksnya pas Laura tahu awalnya dia ditargetin sama Ghani. Tapi itu udah agak akhir-akhir dan cuma selang beberapa halaman kemudian Laura juga udah maafin si Ghani. 

Jadi ya intinya, menurut saya novel ini bagus, sayangnya, menurut saya agak datar aja.

Okeoke, terakhir saya kasih 2.5 dari 5 bintang buat peramal!


Aaaa prof. trelawneyy : 3 HEHEHE




0 komentar:

Post a Comment