Tuesday, December 26, 2017

,

Story of Seth - Wulanfadi


Judul: Story of Seth
Penulis: Wulanfadi
Editor: Tesara Refiantika & Mursyidatul Umamah
Desainer sampul: Agung Nurnugroho
Penerbit: GagasMedia




Blurb:

“Gue terlalu nerima lo apa adanya. Ya, apa adanya. Gue nerima lo jadi cowok terjorok yang pernah gue tahu. Gue nerima lo sebagai gamer, alergi bunga, dan nggak pernah ingat tanggal annive kita.”

Bila kita selalu menerima baik-buruk seseorang, bisa membuat kita jenuh, bukan? Begitu juga yang terjadi kepada Seth dan Mourina. Perlahan, tetapi pasti, kebosanan mulai mengikis keinginan mereka untuk terus bersama.

Bagi keduanya, sebelum bisa menyebutnya cinta, kebersamaan mereka perlu diuji. Namun, ujian yang semula dianggap biasa dan mudah dilewati justru membawa hati mereka semakin jauh. Perlahan, rasa di antara keduanya tak lagi utuh.
Keberadaan orang lain di sisi mereka membuat jarak semakin bersiasat memisahkan.

Seth dan Mourina tak pernah menyangka, menuntut pembuktian cinta bisa begini rumit. Tak boleh salah mengartikan tanda-tanda. Sekali saja mereka keliru, kisahnya akan sampai pada awal yang baru. Namun, jika mengikuti kata hati, mereka akan menemukan jalan kembali.

Story of Seth secara keseluruhan bercerita tentang Seth (yaiya...) dan Rina. Ceritanya, Seth sama Rina udah pacaran dari awal, tapi kemudian, Rina merasa hubungan mereka gitu-gitu aja. Kayak enggak ada tantangannya gitu, deh.



((maaf ini emang agak gak nyambung, tapi ini lucu HAHAH))

Akhirnya, Rina minta Seth buat break dulu. Dia mau mereka sama-sama nyari 'target' atau orang lain buat ngetes rasa setia mereka terhadap satu sama lain.

Bisa ditebak lah ya, setelah keputusan itu dibuat, keduanya merasa agak menyesal. Belum berapa lama udah kangen-kangen, tapi mau gimana lagi, kan.




Mau enggak mau, mereka harus ngejalanin misi-buat-ngetes-kesetiaan itu. Seth dan Rina pun masing-masing menemukan orang lain buat didekati selama mereka berdua break.

Tapi ternyata, masalahnya jadi 'agak' rumit. Apalagi pas ada masalah keluarga ikut terlibat. Nah loh, masalah apa tuh?



Oke, mungkin sedikit aja ngejelasin ceritanya karena saya enggak mau spoiler, kalau kalian penasaran, bisa baca bukunya.

Jadi... seperti yang kalian lihat, saya nge-review lagi setelah sekian lama! Haha. Sebenernya, saya enggak mau review karena masih ada kerjaan lain, tapi karena novel ini butuh di-review (seenggaknya bagi saya), jadi saya bela-belain bikin review wkwk.

Saya beli novel ini karena dulu pernah baca di Wattpad, lupa juga tepatnya kapan (mungkin sekitar tiga tahun yang lalu), dan satu hal yang membekas banget di pikiran saya setelah saya selesai baca Story of Seth adalah masalah keluarga aneh yang ada (nanti saya jelaskan di bawah). Saya pikir, mungkin aja bagian itu diubah di versi cetak (kayak Matt and Mou yang ending-nya diubah. Baca review Matt and Mou di sini), jadi saya beli deh bukunya.

Begitu saya buka dan mulai baca, saya pun teringat kalau dulu di versi Wattpad emang ada bagian sudut pandang Anonim. Jadi, ada orang yang ikut 'bercerita' tapi identitasnya enggak diketahui selama 3/4 buku. Waktu saya baca versi cetaknya, saya udah lupa siapa Anonim, jadi waktu saya baca, saya benar-benar gak tahu siapa dia sebenarnya.



Awalnya, saya cukup menikmati novel ini, sampai kemudian, di bagian mereka mulai break dan saya mulai merasa agak greget dan gemas karena kedua karakter utama yang terlihat sangat labil, ahaha. Ya sudahlah, namanya juga



Yang saya suka dari novel ini adalah, novel ini bisa dibilang cukup rapi. Typo-nya sedikit, dan bahasanya pun ngalir, jadi enak bacanya. Selain itu, seperti biasa, gengnya Seth--Juna, Alvaro, Mika, Matt, Julian, dan Seth sendiri--cukup kocak dan konyol jadi lumayan menghibur (walaupun KADANG, saya merasa pertemanan mereka agak kayak pertemanan cewek wkwk).

Tapi, ada beberapa hal yang janggal dari buku ini.



Dua  foto di atas itu ceritanya, si Rina lagi skype-an sama temennya, Mello, terus dia ketiduran. Nah, ENTAH KENAPA, Rina tahu Mello melakukan segala hal yang saya beri garis bawah di atas padahal dia tidur, dan kejadian di atas sama sekali bukan flashback.

Di awal juga tulisannya 'tanpa gue tahu' tapi terus dia ngelanjutin paragraf yang artinya dia tahu...





Sudut pandang orang pertama itu beda sama sudut pandang orang ketiga. Kalau kalimatnya diganti jadi 'Tanpa Rina tahu.... dst' ya nyambung-nyambung aja. Masalahnya, ini kan sudut pandang Rina!

*nangis* (gak deng)

Teman saya ada yang berpendapat kayak gini soal hal di atas:


hm... ya mungkin.



Terus ada ini:



Ini saya enggak ngerti banget. Kan ceritanya mereka (Qwerty dan Rina) lagi ngobrol biasa, terus Qwerty nawarin sesuatu ke Rina, Rina nolak, tapi terus tiba-tiba, ada paragraf ketiga (di foto) yang bilang kepala Rina mau pecah dan ada bagian Rina berhenti berlari dan nerima tawaran Qwerty. Apakah ada yang bisa menjelaskan kepada saya ini semua maksudnya apa?! :")))








 Dan ada ini:


Silakan dibaca sendiri bagian yang saya beri garis bawah, mengerti enggak jelasnya di mana, 'kan? : ))). Kayaknya di antara paragraf pertama dan kedua itu ada kalimat yang kepotong.

Terus ada ini:

Seth dkk mau berenang, dan kemudian, Julian ngomong dia bisa gaya anjing. Tapi paragraf selanjutnya malah ngomongin tentang PTN. Saya enggak ngerti nyambungnya di mana wkwk.

Dan ada ini yang udah saya baca berkali-kali sampai jungkir-balik tetap gak ngerti:

kan Revon yang ketakutan, kenapa Mika yang ngomong 'SUMPAH... dst'? Kemudian di paragraf berikutnya dibilang muka Mika bingung. (Silakan dibaca sendiri di foto). Apakah kamu bingung? Sama, saya juga.


Kemudian ada ini:

kan ceritanya Seth ngeri ngebayangin dimandiin Alvaro, terus kenapa mukanya berseri? HAHA.

Terus, ada percakapan hilang lagi di antara paragraf pertama dan kedua:


Dan ada ini yang bikin saya bingung:


kan mereka mau pergi ke Jogja naik pesawat, terus Rina bawa kembang api SUPERJUMBO lagi. Emang boleh ya? : ).




Kemudian, ada ini:


Kan Gardi itu panggilan sayang Rina ke Seth (selain Rina, enggak ada yang manggil Seth dengan panggilan Gardi), terus pas Rina sama Seth lagi drama di depan umum, orang-orang pada manggil Seth pakai sebutan Gardi...

Yah, mungkin semua orang sayang Seth.



Masih ada lagi yang bikin saya bingung. Ini kayaknya percakapan hilang lagi, deh:

abis Matt ngomong (yang entah kenapa baku), Matt malah cemberut. Ada apa dengan Matt?




Kemudian, ada ini (yang sumpah, saya harus baca ulang baru ngerti wkwk):


Pahami keterangan di bawah ini untuk memahami foto di atas^

Kalva: Bapaknya Rina. Mantan suami Kinan (ibunya Rina). Punya anak lagi setelah cerai dari Kinan bernama Silvia.
Papa (Fran): Papanya Seth (lagi sudut pandang Seth).

Nah, bisa dilihat kalau yang lagi ngobrol adalah Papa dan Kalva (saya beri garis bawah). Tapi kemudian, ada Kinan! Anehnya, Kinan nanya ke Kalva, "Kamu Kalva?"

Lah, kan mereka mantan suami-istri? Itu move on atau amnesia?! : " )

Anehnya lagi, Papa (papanya Seth, saya tekankan lagi) bilang Silvia lucu! Ketemu aja enggak pernah, Om.




Oke, oke, untuk meluruskan segala kebingungan ini, seharusnya Kinan itu adalah Papa, dan kalimat "Silvia lucu" itu.... hm... sejujurnya saya mikir itu enggak nyambung. HEHE.

((Kenapa salah ketiknya bisa jauh banget ya? Wkwk. Ya sudahlah, mungkin khilaf))


Nah, terus ada ini:


itu ada kalimat Matt tentang dia yang diam aja enggak nanya ke ceweknya karena kena friendzone. Entah kenapa, kalimat itu memotivasi Seth buat enggak membiarkan Rina pergi. Saya enggak ngerti nyambungnya di bagian mana.

Dan ada ini:


Masa Bu Namira yang meluk Seth, Seth bales meluknya Bu Nursyi. AHAHAHAHA. ((ini gatau nama yang bener yang mana wkwk, karena orang itu cuma disebut 2 kali dengan 2 nama yang berbeda))


Terakhir...

Gak enak aja, masa abis 'gue' jadi 'kamu'. 

Terakit masalah janggal yang terakhir, sebenarnya agak aneh juga sih, karena di bab 33 (sebelum epilog) Rina-Seth ngomongnya aku-kamu. Pas di epilog ngomongnya gue-lo (kondisi sama-sama pacaran dan alur maju)

Kalau novel ini ada cetakan keduanya, saya harap hal-hal di atas bisa diperbaiki, hehe.

Oke, selain itu saya juga pengin ngomongin masalah keluarga yang sempat saya singgung di atas. Tapi ini spoiler, sih, jadi buat siapa pun yang enggak pengin kena spoiler, silakan pergi meninggalkan tulisan ini : D.



Nah, oke, jadi singkat aja. Di pertengahan cerita, mamanya Rina itu ceritanya mau nikah sama papanya Seth. Setelah tahu itu, Rina dan Seth jadi sedih maksimal gara-gara mereka bakal jadi kakak-adik. Mereka galau abis dan semacamnya.

Tapi ternyata di akhir cerita, terungkap bahwa...

MAMANYA RINA SAMA PAPANYA SETH CUMA NGERJAIN MEREKA.

NGERJAIN.



Saya emang udah tahu karena udah baca versi Wattpad-nya, cuma saya pikir, di versi cetaknya bakal diubah, ternyata tidak saudara-saudara.

Ya, saya enggak tahu sih, gimana pendapat orang lain tentang ini. Mungkin bagi yang pengin cerita happy ending tanpa ribet-ribet, ya alur kayak gini oke-oke aja aja. Jujur, saya juga seneng karena udah capek kalau ceritanya dibikin ribet lagi wkwk tapi ini enggak masuk akal menurut saya.

FYI, setiap ada yang ngomong Story of Seth, yang bakal melintas di kepala saya pasti, "Oh, itu kan yang orangtua mereka pura-pura mau nikah."

Menurut saya, itu benar-benar enggak masuk akal karena gini deh ya, emang mamanya Rina sama papanya Seth gak punya kerjaan lain yang lebih penting apa? Kan katanya mamanya Rina diplomat yang sibuk? Kok sempet-sempetnya ngerjain sampai niat banget gini? Udah gitu, emang KENAPA mereka mau ngerjain Rina dan Seth (ini enggak dijelasin kecuali keterangan karena 'kejailan'). Masalahnya, ini sampai bapaknya si Seth ziarah ke kuburan mendiang istrinya dan izin buat nikah lagi.



Kalau bapaknya Seth sama ibunya Rina beneran baper gimana?

Maksudnya ya, saya tahulah ini cerita fiksi, tapi apa salahnya sih, direalistiskan sedikit? Hehe : )).

Selain itu, untuk masalah Lhara sebagai Anonim. Sampai saya selesai baca, saya enggak ngerti apa perlunya ditaruh sudut pandang Anonim. Saya pikir Anonim ini bakal ngaruh ke jalan cerita sebagai Anonim, kayak A di Pretty Little Liars. Tapi ternyata enggak. Mungkin jadi agak kayak narator di Gossip Girl, tapi masalahnya... buat apa? Toh, Lhara juga berkecimpung di cerita sebagai Lhara, bukan sebagai Anonim. Kalau mau jadi narator, bukannya pakai narasi Seth sama Rina aja udah cukup?

Kesan yang saya dapatkan sih, Lhara-Qwerty-Ferdy itu bakal ada cerita lanjutannya, karena cerita mereka di sini nanggung banget.  Kalau enggak ada... ya, sayang aja menurut saya.

Jujur, saya agak kecewa dari sisi cerita sama buku ini, tapi kalau masalah kepenulisan, saya cukup suka.

Terakhir, ada beberapa kutipan yang saya suka dari buku ini:

"Karena yang nggak mungkin bisa jadi mungkin kalo lo percaya."

--

"Bagaimana kami bisa melangkah lebih jauh? Bahkan jalannya saja sudah tak kami miliki."

--

"Cinta memang terkadang rumit. Menuntut pembuktian ketika kata hati sebenarnya sudah membuktikannya. Mencari jalan keraguan pada apa yang sudah kita yakini. Terkadang, kita mencari keyakinan itu sampai jauh, sampain lupa pada yang selama ini kita miliki. Namun, percaya saja, deh. Apa pun alasannya pergi, jika benar itu adalah cinta sejati, ia selalu menemukan jalan kembali."

Terakhir, saya kasih 2 dari 5 bintang untuk Sethan Gardu : ).



3 comments:

  1. Gileee, lengkap sekali :"D
    Ada selingan gambar juga yang bisa bikin ngakak.

    ReplyDelete
  2. Mouretta sama Mourina itu kakak adik?

    ReplyDelete