Friday, December 9, 2016

,

Since You've Been Gone - Morgan Matson



Blurb:

It was Sloane who yanked Emily out of her shell and made life 100% interesting. But right before what should have been the most epic summer, Sloane just…disappears. All she leaves behind is a to-do list.


On it, thirteen Sloane-inspired tasks that Emily would normally never try. But what if they could bring her best friend back?


Apple picking at night? Okay, easy enough.


Dance until dawn? Sure. Why not?


Kiss a stranger? Um... 


Emily now has this unexpected summer, and the help of Frank Porter (totally unexpected), to check things off Sloane's list. Who knows what she’ll find?


Go skinny-dipping? Wait...what? 

Since You've Been Gone bercerita tentang Emily yang ditinggalin sahabatnya--Sloane. Jadi suatu hari, si Sloane itu tiba-tiba hilang. Rumahnya kosong. Mobil orangtuanya lenyap. Ditelepon enggak diangkat. Pokoknya tiba-tiba ilang aja gatau ke mana.

Nah, masalahnya Emily itu orangnya pemalu, dan susah bergaul. Makanya begitu Sloane pergi, Emily kelabakan. Apalagi, itu pas libur summer gitu. Kalau enggak ada Sloane, selama libur yang sangaaaaattt panjang itu Emily bakal sendirian.





Nah, suatu hari, Emily dapat kiriman dari Sloane. Kiriman itu ternyata sebuah to-do list yang sangat impossible untuk dilakukan Emily. Tapi, karena Emily enggak tahu lagi gimana caranya buat nemuin Sloane--atau seenggaknya gimana caranya buat tahu tentang apa yang sedang terjadi--dia lakuin satu-satu. Awalnya yang gampang-gampang dulu.


itu list-nya btw. Zoom aja kalau enggak kebaca.


Terus, suatu hari, Emily lagi nganterin adeknya ke tempat permainan gitu. Eh, ketemu sama Frank Porter dan Matthew Collins--orang-orang di sekolahnya. Emily enggak terbiasa ketemu dan ngobrol sama orang tanpa Sloane. Jadi di sini, Emily masih bingung, malu, dll, dll.

“But it always felt like nothing had really happened until I’d talked to Sloane about it.”

Eh, abis itu, Emily ketemu lagi sama Frank dan Collins. Lama-lama, Emily jadi deket sama mereka (terutama Frank). Bahkan, Frank bantuin Emily buat nyelesain list yang dikasih sama Sloane. Collins dan Dawn (temen baru Emily) juga ikut bantu. Awalnya emang terkesan enggak mungkin banget, tapi satu-satu, Emily mulai ngelakuin apa yang ada di list-nya Sloane.


“Nothing worth doing is easy," Frank said. "Especially not in the beginning. But I'm not about to give up.” 


Ini awalnya bener-bener enggak diduga sama Emily. Masalahnya, Frank Porter itu siswa yang terkenal di sekolah karena segudang prestasinya. Si Frank ini sering banget menangin lomba-lomba, jadi class president, terus siswa teladan banget, ya pokoknya begitu, lah. Frank juga punya pacar namanya Lissa (pacarnya juga model siswi teladan gitu wkwk). Mereka itu udah pacaran lamaaa dan model pacaran yang yah biasa-biasa aja tapi pacaran (?) lol.

Nah, pas summer, biasanya Frank pergi sama Lissa. Tapi karena beberapa alasan, Frank enggak pergi pas summer ini dan cuma Lissa aja yang pergi. Jadi Frank dan Emily sama-sama ditinggalin. Sedih ya.




Jadi begitu. Frank bantuin Emily nyelesain list dari Sloane. Mulai dari naik kuda, sampai skinny-dipping ahahaha!

Terus, apa yang terjadi waktu Emily udah selesaiin list dari Sloane? Apa dia dapat klu? Dan apa yang terjadi dengan Frank dan Emily?




Ayoo bacaa! HEHEHE.

Btw, HALO! Ya ampun, maafkan karena bulan lalu sangat amat tidak produktif. Bisa dilihat, di bulan November, saya cuma nge-post satu review ahahaha *dilempar tomat*. Maaf yaa! Bulan lalu sibuk banget di sekolah. Dan karena awal bulan Desember UAS juga, jadi baru bisa nulis sekarang. HEHE.

Okeoke, balik ke pembahasan bukunya.

Saya sukaaa bangeet sama buku ini! Sebenernya, kalau saya ke toko buku dari zaman orok dulu, saya sering banget lihat buku ini, tapi selalu saya abaikan. Maaf ya wkwk.

Terus beberapa waktu yang lalu, kira-kira sebelum UAS, saya memutuskan buat beli buku ini bareng sama Anna and the French Kiss. Nah, di hari terakhir UAS, saya langsung buka dan baca buku ini, Besoknya kelar haha.

Sebenernya, bukunya enggak tipis kok. Dan lumayan panjang juga ceritanya. Tapi menurut saya, buku ini page-turner abis. Kayak enggak sabar pengin balik halamannya gituu. Ah parah suka bangett!

Buku ini ngajarin kita tentang friendship--tentang real friends, terus yaa, walaupun cerita Emily sama Sloane-nya cuma di flashback, tapi tetep terasa banget.

“Real friends are the ones you can count on no matter what.

The ones who go into the forest to find you and bring you home.

And real friends never have to tell you that they’re your friends.”

Terus tentang gimana kita harus bisa ngandelin diri kita sendiri--enggak bisa terus bergantung sama orang lain. Tentang family juga ada, kayak yah, bersyukur sama apa yang kita punya, karena ada orang lain yang enggak seberuntung kita (bakal tahu maksudnya apa kalau udah baca wkkw).

“All the stuff you can’t wait to get away from, until it’s not there anymore, and then you miss it like crazy.” 

Terus ya jelas, tentang gimana kita harus berani ngambil tantangan.

“I know things might not work, and I know it's scary, but the things that are worth it are. It feels right.” 
Dan jelas, ada romance-nya juga. Walaupun fokus utamanya emang bukan ke romance banget, tapi menurut saya, porsi romance-nya lumayan pas.

“But you can't help who you fall for. The heart wants what it wants.” 

Terus kocak jugaa! Haha. Saya suka karakter-karakter di novel ini, termasuk Collinsku tersayang dan Dawn. Walaupun kelanjutan cerita Emily sama Dawn menggantung di langit-langit, saya tetep suka!

Pokoknya buku ini sangat saya rekomendasikan! Apalagi buat remaja (soalnya ini emang cerita tentang remaja gitu kan wkwk). Ah parah seru banget hehe!

Awalnya emang agak ngebosenin sih, pas Sloane baru pergi, terus belum ketemu Frank, dkk. Tapi tetep aja seru! Dan ke mana Sloane pergi... cari tahu aja sendiri hehe.

Terakhir, saya kasih 4 dari 5 bintang buat Frank dan Mix #14-nya HEHE.




0 komentar:

Post a Comment