Wednesday, June 21, 2017

,

Three Sisters - Seplia


Judul: Three Sisters
Penulis: Seplia
Desain sampul: sofianiartwork@gmail.com
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama




Blurb:

Bagi Rera, jodoh adalah hal krusial. Dia memiliki standar yang tinggi sehingga belum menikah di umurnya yang sudah matang. 


Bagi Gina, menikah adalah penjara. Dia baru mengetahui hal itu setelah hidupnya dihabiskan dengan mengurus keluarganya. 


Bagi Yumi, belum memiliki anak setelah bertahun-tahun menikah adalah hal menyedihkan. Dia makin tertekan karena mertuanya gencar menanyakan hal tersebut. 


Tiga saudari ini menginginkan kehidupan yang berbeda, bahkan rela melepas apa yang mereka miliki. Namun, mereka tak menyadari bahwa kehidupan mereka mungkin diinginkan oleh orang lain.

Three Sisters bercerita tentang Rera, Gina, dan Yumi--tiga bersaudari yang masing-masing punya masalah sendiri-sendiri.

Seperti yang ada di blurb-nya, Rera itu kesulitan cari pasangan. Pokoknya dia udah berusaha--mau blind date gitu-gitu, eh tapi malah setiap kali kencan, cowoknya itu enggak ada yang pernah memuaskan Rera. Pasti ada aja satu hal yang bikin Rera ilfeel sama cowoknya.

"Jodoh di tangan kita sendiri. Bukan di garis keturunan, kasta, warna kulit, profesi, umur, atau banyaknya digit di rekening."

Yang bikin Rera kesel, orang-orang di sekitarnya tuh, kayak ngeributin banget masalah si Rera belum nikah.

"Tapi gimana ya, kalau nggak menikah itu rasanya ada yang kurang aja bagi seorang perempuan. Kayak nggak sempurna gitu." 

Kalau Gina, dia udah punya suami dan punya anak dua--namanya Dea dan Beo  Deo. Tapi, Gina ceritanya tuh lagi ada di titik jenuh--di mana dia pengin bebas lagi kayak sebelum nikah. Enggak kayak sekarang, yang sibuk kerja, eh sampai rumah masih harus ngurus ini-itu--nyuci, ngepel, ngurusin anak dan suami, ngajarin Dea baca dan ngitung, beresin kekacauan yang dibikin Deo, dll.

"Kamu juga, Gina. Jangan sibuk kerja terus. Sering-sering bersama anak dan suamimu. Tempat pulang itu bukan kantor, tapi keluarga."

Sementara itu Yumi beda lagi. Dia udah nikah, dan pernikahannya damai-damai aja. Maksudnya, dia enggak bosen kayak Gina gitu. Hubungan sama suaminya juga baik-baik aja. Tapi dia itu susah banget dapat anak, padahal udah tiga tahun nikah. Dia jadi tertekan sendiri gara-gara mertuanya ngeselin abis! Suka ngomel-ngomel seakan-akan Yumi dan suamiya enggak punya anak itu salah Yumi.

Berbagai cara pun dilakukan oleh Yumi. Mulai dari ke dokter, sampai coba-coba ke tukang urut yang nyeremin banget, hahahha.




Nah okeoke, sampai sini aja ya summary-nya, karena kalau diterusin nanti spoiler.


HAHAHAHAH INI KOCAK BANGET WKWK ((maaf OOT))

Three Sisters adalah buku ketiganya Kak Seplia tapi yang kedua saya baca--setelah Insecure.

Dan... saya suka novel ini! Ceritanya menarik buat diikuti, dan bukunya pun enggak tebal, jadi sehari baca juga selesai.

Awalnya saya pikir cerita ini bakal kayak Tiga Venus-nya Clara Ng, tapi ternyata enggak. Ceritanya bagus dengan caranya sendiri.

Ending-nya sebenarnya udah bisa ditebak, tapi tetep aja seru. Bahkan buku ini bisa bikin saya berkaca-kaca (OK, lebay. Hahaha. Tapi beneran.)




Selain itu, di dalamnya juga banyak banget pelajaran-pelajaran yang bisa diambil. Aaah, sukaa!

Oh ya, nilai plus lainnya adalah, cover-nya yang bagus. Sama kayak Insecure, cover buku ini menarik perhatian.

Walaupun begitu, saya masih ngerasa kalau bahasa yang digunakan agak kaku, apalagi di bagian dialognya.

Selain itu, ada beberapa hal yang bikin saya bingung, kayak misalnya:


pertama, mertuanya Yumi (ibunya Ozi) dibilang namanya Bunda Leila (ini disebutin lebih dari sekali di awal-awal)


tapi terus, disebutin lagi kalau namanya Laila. Dan dari situ sampai akhir, namanya jadi Laila terus.


Apa dia ganti nama? wkwk

Kemudian, ada ini:




Baca kalimatnya baik-baik. 'Dia benar-benar cocok dengan Feri. Pria itu bukan pemimpin rumah tangga yang bisa dijadikan panutan.' Abis itu Rera (iya 'dia'-nya itu Rera) kabur dari Feri.

Jadi maksudnya apa ya...? Maksudnya itu dia benar-benar tidak cocok atau di situ lagi sarkas? Hehehehe.

Laluu ada ini:

katanya dulu Yumi kerja di bank sebelum nikah

Tapi terus:

pas Gina nitipin anak, Yumi nanya emang ada bank buka hari Sabtu. Dan kata Gina, dibuka pintu sampingnya buat rapat. Maksud saya, kalau Yumi dulu kerja di bank, harusnya dia tahu, kan...?


Nah, selain itu ada beberapa typo sepele sih, kayak misalnya:


mungkin lebih enak kalau wanita itu menyibukkan diri..?


Kemudian ada:

*menghasut

*dia mengecup


*Rera

ini tanda petik yang sebelum 'Awas' itu maksudnya buat apa ya...?

Ea, nanya dijawab sendiri.


HAHAHAH, enggak, itu harusnya yang jawab Gina, lol

Sama terakhir ada:


ini mungkin maksudnya aku banyak banget kurangnya...?

Oke, segitu dulu, ya. Ini ada beberapa kutipan yang saya suka dari Three Sisters!

"Buat apa punya teman yang mulutnya selalu menggunjingkan orang lain yang kebetulan nasibnya tak sebaik mereka?"

--

"Jatuh cinta secara alami memang lebih baik ketimbang diusahakan untuk jatuh cinta."

--


"Apa pun yang terjadi, kembalilah pulang pada pasanganmu, pada orangtuamu, saudaramu, anak-anakmu. Jangan pedulikan omongan sampah orang yang berpotensi ninggalin kamu saat kamu nggak lagi cantik, nggak lagi bekerja, nggak lagi sehat. Jangan."

--



"Memang begitu kalau sudah cinta. Sebanyak apa pun syarat pasangan ideal dalam kepala kita, saat kita sudah jatuh cinta pada seseorang semua itu nggak guna lagi."

--


"Menerima seseorang apa adanya berbeda dengan memilih siapa saja asal ada."

--

"Marriage is not a wedding. Pernikahan bukan resepsi pesta. Arti marriage sangat sakral karena menyangkut jiwa dua orang yang saling mencintai untuk selamanya bersama dalam satu ikatan janji. Sementara itu arti wedding hanya sekadar rangkaian upacara pesta menuju arti pernikahan yang sebenarnya."


Overall, saya suka novelnya! Hehe. Terakhir, saya kasih 4 dari 5 bintang buat Toko Kue Su Man x D.



0 komentar:

Post a Comment